Dari makanan kesukaan ' Wiji Thukul ' sampai Project Film Indie menjadikan wadah Ekspresi Musik Cutting Edge

siapa yang tidak tau dengan sosok beliau, beliau adalah Wiji Thukul dengan nama asli Widji Widodo. seorang Sastrawan rakyat dari Surakarta yang menentang Rezim Orde Baru dengan karya puisi-puisi nya, yaa dia adalah salah satu favorit aktivis dan orang yang saya kagumi dalam berkarya selain Munir, Aburrahman Wahid (gusdur), Steve Jobs, Thom Yorke, Kurt Cobain dan Dave Ghrol. karna saya memandang mereka sebuah insan di dunia yang terjun langsung merubah pemikiran-pemikiran rakyat untuk ber-evolusi. kala itu saya orang yang sering membaca buku biograffi, seni, musik bussines dan buku-buku semacam ideologi, salah satunya adalah biograffi Wiji Thukul yang dalam buku tersebut antara lain menceritakan kebiasaan unik dan lelucon seorang aktivis seperti dia. dari situlah Buku yang berjudul Sisi Lain Wiji Thukul ini saya mencoba makanan kesukaan beliau, makanan alami dari bumi yang bisa menghasilkan Halusinasi.

pada era itu setelah mengikuti Kompilasi Indie yang diadakan salah satu radio di surakarta saya mundur dari Grave ID, dan kesibukan saya adalah Kuliah dan Membantu orang dalam Recording untuk Single dan Albumnya, dan jujur dengan makanan kesukaan dari seorang wiji thukul membantu saya ber-imajinasi dalam melakukan Mixing dan Master Audio Project di kala itu, karna dari seorang pemikiran yang Otodidak bagi saya Recording adalah warna Sound berbeda dalam setiap Track dan menambah Esesensi dalam lagu adalah Emosi, itu yang akan menjadi Warna dalam Music sebuah lagu yang saya tangani

saat itu ada seorang teman yang mendatangi saya di studio saya bekerja untuk membuat projek lagu Soundtrack Film indie. kala itu saya menolak halus karna dari konsep dasarnya belum jelas seperti skrip film tersebut dia tidak membawanya dan hal lain macamnya. ternyata owner Studio yang saya bekerja didalamnya adalah teman yang membuat projek film indie tersebut karna dia membutuhkan talenta muda dari pengisi soundtrack film yang ia handle tersebut dari scoring sampai mixing master project tersebut, di lain hal sih saya mau saja membantu tapi dari tema lagunya harus di buat keputus asaan, orang yang depresi dan minus macam lainnya. di sini saya tertarik akan pengalaman dan Video Clip yang gratis seperti tuker-tukeran jasa. saat itu saya mempresentasikan lagu saya yang berjudul ' Pulang ' tetapi orang project film tersebut tidak setuju dengan lagu saya ini, dia menginginkan sesuatu original dari lagu keputus asaan. maka dari itu saya harus memutar otak dalam penulisan lagu ini. dan pada mood yang pas saya menemukan Refrend yang sangat masuk dengan film tersebut saya mengambil sample dari lagu saya sendiri Kau Pasti Bisa dengan refrend
" Tersenyumlah, karna langkah ini tak akan terhenti
  Bergegaslah, Ambil Langkahmu, Jejakkan kakimu dan Lanjutkan Hidupmu "

saya ubah menajadi syair lagu Unik dengan Refrend
" Tak ada waktu yang tepat untuk kumiliki, Semata-mata kuinginkan lebih dari ini
  Namun Kenyataan ku berkata berbeda, ada makna ada harapan saat senja tiba "

jika dilihat kalimat ini seperti Antonim dalam prosa atau kebutuhan konotasi kalimat tetapi saya ubah  isi lyric lagu ini

" Dalam Fikiranku terbius emosi, melemahkan jiwa menghancurkan raga ini
  Keramaian Kota, menyudutkan dalam sepi. semakin ku genggam, perlahan sirna
  Semakin terbuai Ilusi semata "

sama halnya pada lagu Kau Pasti Bisa
 "Hidup tak selalu indah, kadang tak harus Sempurna.
  Untuk Lengkapi semua itu.
  Cobalah untuk mengerti, apa yang akan terjadi .. nanti
  Terimalah dengan hati yang tabah "

bagaimana seperti Antonim konotasi kan ?
seperti Positif dan Negatif, iya tidak ?

yang saya coba ubah di dalam lagu Kau Pasti bisa adalah psykologis seorang bermental Tegar dengan seorang yang ' Legowo ' yang menceritakan pengalaman Frustasinya, seperti kelemahan saya sebelumnya yang saya bahas dalam tulisan " Dari kebisingan kelas teripta ide membuat warna music Orchestra Collosal" lagi-lagi saya belum menemukan judul yang pas. celoteh teman saya
" ini pasntesnya Psycologis Frustasi "
lhoo kenapa begitu ? tanya saya
" lha, ini kan maksutnya nyeritain pengalaman pas Frustasinya " dan tercipta lah lagu ' Psychologis Frustasi ' pada saat scene seorang pendaki yang ditinggal teman nya dan harus mencari keberanian ia sendiri saat tiada orang larut dalam sunyi dan merintih ketakutan pada jalan yang ia tempuh.

dalam proses rekaman saya ingin element karakteristik sound Gitar Accoustic sangat utama dalam lagu ini, kesulitan dalam lagu ini adalah membuat sesuatu nada yang tidak terfikirkan pada jaman itu, sebuah refernsi yang saya ceritakan di sini adalah ketika saya berhalusinasi dan mendengarkan lagu Radio Head dengan Judul Idiotic saya merasakan ini lagu emang gila dan bangsat dari segi sound elctronic rock, di sini saya berfikir bagaimana ya kl lagu ini di reverse ?
nah dari reverse, saya mengaplikasikan pada intro lagu di guitar dengan reverse tanpa menggunakan Delay sound tetapi saya menggesek senar stainless dengan boa violin, Slide Guitar dan dibantu phaser dan chorus dengan tangga nada C mayor, dengan tambahan string yang bertema genre Psychedelic rock seperti The doors dan Pink Floyd.
pada tahap finishing dalam recording saya kehabisan ide untuk menambah apa yang membuat ini menceritakan bahwa lagu ini dalam keadaan emosi yang tidak stabil ?
yaap saya melihat The beatles kala itu, John Lennon dengan Istrinya yang sama-sama menciptakan karya seni yang Surealism, kalau yang sudah tau yaap benar saya sedikit meniru gaya Yoko Ono dalam pementasan music Collosalnya pada tahun 1986-1992. dengan cara ia berteriak dalam lagunya, bernyanyi tapi tidak masuk dalam aransemen lagunya dan hal-hal yang ia buat dalam karya-karya nya,
benar Grade Art saya campur dalam projek lagu ini setelah Lead Guitar.

dan inilah sample lagunya dengan drum pun di isi reverb dengan komposisi yang pas

https://soundcloud.com/baskoro-nur-a/hall-aman-sykologis-frustasi-ost-3265-mdpl 

( ini adalah flyer Film indie yang akan tayang pada saat itu film indie tema Cinta, Milana dan Film Indie
                                                            bertema Budaya, 3625 mdpl)

alhasil dari semua itu PH videographer yang menyelenggarakan colabs dengan musisi-musisi muda  menang dalam festival film indie di semarang sangat tidak disangka sangka bahwa saya dan seluruh tim bisa memberikan sajian yang menarik dalam ajang kompetisi tersebut, impact yang diterima film tersebut akan ditayangkan pada bioskop - bioskop di semarang dan kami mendaptkan plus dari project ini yaitu Video Clip secara free dalam sebuah cafe di surakarta yang take dari jam 12 malam sampai jam 4 pagi

https://www.facebook.com/baskoro.n.a/videos/vb.1828917873/10206282459900260/?type=3

sebelum kami melakukan recording kami sempat bermain di beberapa gigs agar kebersihan dan feel bisa terasah sebelum masuk recording

https://www.youtube.com/watch?v=Ae0MjUTZOCA



Komentar